
Bagi saya ini menarik karena menyangkut dengan penghargaan terhadap kerja keras. Selama ini peluncuran buku disertai dengan kritik 7C yang diajukan kepada penulisnya; cover, content, color, construc, comment, (apalagi? saya lupa). Padahal hari itu adaalh hari pertama secara resmi buku itu beredar. Uniknya lagi orang yang mengkritik belum membaca buku itu secara keseluruhan. Umumnya mereka baru mendapatkan pada hari ketika acara itu dilakukan. Namun dengan "semena-mena" mereka menyatakan buku itu belum sempurna dan masih perlu diperbaiki.
Apakah ada karya yang sempurna? semua karya adaalh sebuah proses. Kesempurnaan adaalh milik Tuhan. Sebuah karya lahir dari sebuah kerja keras yang dilakukan penulisnya berbulan-bulan dengan pengorbanan yang tidak sedikit, uang, waktu, perasaan, keluarga dan lainnya. Sangat menyedihkan melihat mereka, sipenulis, tertunduk lesu pada hari pertama hasil kerja kerasnya dipublikasikan.
Ke depan saya pikir model peluncuran ini layak dicontoh. Semua orang yang hadir dalam peluncuran buku akan memberikan pujian kepada penulisnya dan mengungkapkan kebanggaannya atas keluarnya karya itu. Sebuah pujian yang tulus dan iklas akan memberikan motivasi kepada sipenulis untuk terus berkarya dan berusaha mewujudkan karya yang lainnya. Sebaliknya sebuah kritikan, meskipun itu dibalut dengan kritikan positif yang membangun, tetap saja menyisakan duka kepada penulis bahwa apa yang dilakukannya belum layak publish. Padahal belum tentu orang yang mengkritiknya telah melakukan usaha yang sama dengan apa yang dilakukan si penulis.Meunan kira-kira.
saya punya 2 bukunya.. kalo tidak salah itu didanai oleh ford foundation kan?
ReplyDeletePeneltian didanai ARTI (Saya tidak tahu sumberya dari mana) percetakan didanai LOGICA. Sepertinya tidak ada ford
ReplyDelete