Friday 25 December 2009

Menulis Itu Sebagian Dari Iman

Kalau dalam sebuah hadits disebutkan kebersihan adalah sebagian dari iman, maka saya yakin pula kalau menulis juga sebagian dari iman. Sebab menulis menyebabkan orang tahu kalau ada hadits yang mengatakan demikian. Andai menulis tidak ada, atau andai apa yang dikatakan Nabi tidak tertulis, mungkin ucapannya kini hilang ditelan zaman. Menulislah yang menyelamatkannya, maka menulis itu sebagai dari iman.
Almarhum Hamka, orator, ulama dan sastrawan Indonesia yang terkenal mengatakan, “tulisalah apa yang baik orang lakukan atau lakukanlah apa yang baik orang tuliskan.” Hal inilah yang akan menjadikan seseorang tercatat dalam buku stambuk dunia. Sebab seorang penulis atau seorang yang melakukan hal-hal yang perlu ditulis akan hidup lebih lama dari ajalnya. Sementara mereka yang tidak menulis atau melakukan hal-hal yang layak ditulis akan mati sebelum ajalnya tiba.

“Saya hanya menulis apa yang saya benar-benar lakukan,” kata Paulo Coelho, penulis novel best seller sepanjang zaman, The Alchemist. Sebab tanpa melakukan, maka tulisan bukanlah keluar dari hati namun hanya sebuah kamuflase semata. Pembaca mungkin saja tertipu dengan olah kata dan diksi puitis dalam sebuah tulisan sehingga mempengaruhinya masuk dalam alam tulisan itu. Namun tulisan yang tidak sesuai dengan kepribadian penulisnya tidak akan menadapatkan nilai di sisi yang Maha Menulis, Dia yang menulis segala apa yang terjadi pada ciptaan-Nya. Sementara seorang penulis yang menulis sekaligus melakukan apa yang ditulisnya akan mendapatkan nilai double, dari manusia yang mendapatkan manfaat dari tulisannya dan dari Tuhan yang Maha Menulis. Bahkan jika ia menulis tentang kebenaran yang mendapatkan cacian dan ejekan dari manusia lain, Tuhan tetap memihak padanya. Dalam koteks inilah Bunda Taresha pernah mengatakan bahwa teruslah berbuat baik meskipun orang memandang perbuatanmu hina dan tercela. Sebab pada akhirnya perbuatan baik itu bukanlah antara engkau dengan mereka, namun antara engkau dengan Dia di Sana.

Teruslah menulis sebab itu akan membuat catatan amal baik kita menjadi lebih banyak. Menulis membantu para malaikat yang bertugas mencatat amalan kebajikan dalam menilai perbuatan kita. Mereka terbantu karena tulisan kita adalah bukti tidak terbantahkan dihadapan Tuhan atas apa yang telah kita lakukan di dunia. Tulisan yang kita buat sekarang akan merekam siapa saja yang membacanya dan siapa saja yang mengambil manfaat darinya. Suatu saat kelak, ketika hari pembalasan tiba, ia akan menjadi saksi di hadapan Tuhan bahwa apa yang kita lakukan telah meberikan manfaat yang besar untuk banyak manusia. Ia akan menceritakan siapa yang membacanya dan siapa yang mengambil manfaat darinya kepada Tuhan. Dan berdasarkan laporan itu Tuhan akan menganugerahkan satya lencana Surga bagi penulisnya. Amin…


No comments:

Post a Comment

5 Cara Menemukan "Masalah" Penelitian

Sepertinya tidak ada orang di dunia yang tidak ada masalah. Dari banugn tidur hingga tidur lagi orang selalu terlibat masalah. Bahkan tidu...