
Sesampai di pelabuhan Krueng Raya, ada beberapa tanjakan terjal perbukitan. Bukit ini dinamakan dengan Bukit Sueharto. Saya tidak tahu persis kenapa dinamakan demikian. Setelah mendaki tanjakan pertama, di sebelah kanan ada jalan masuk. Di ujung jalan ada sebuah benteng peninggalan masa lalu yag dikenal dengan Benteng Inong Balee. Benteng ini terbuat dari batu yang disusun tinggi dan menghadap lautan. Konon, dulunya dipakai oleh Laksanaman Malahayati untuk mempertahankan Kerajaan Aceh Darussalam dari serangan bangsa asing. “Inong Belee” berarti perempuan janda. Menurut sebuah cerita, Laksamana Malahayati (seorang perempuan dan janda) memimpin sebuah pasukan tempur yang terdiri dari perempuan janda dalam kerjaan Aceh Darussalam. Inilah yang menyebabkan benteng ini disebut benteng Inong Balee. Dari puncak bukit ini juga kita dapat saksikan hiruk pikuk pelabukan Krueng Raya.

Menyenangkan bermain di pinggir pantai. Pasir yang lebut dan gelombang yang kecil menjadikan pantai ini sangat aman bagi anak-anak untuk mandi. Hanya saja perlu sedikit hati-hati karena di beberapa bagian ada karang batu yang tajam dan bisa melukai. Untuk mandi sangat aman mengunjungi sebelah Timur. Di sana lebih aman dari batu karang. Ada juga masyarakat yang menyediakan ban mobil yang bisa dipakai untuk pelampung. Hanya saja, di bagian timur sangat sedikit pepohonan sehingga terasa sangat panas dan susah mencari tempat berteduh dari sengatan matahari.
Sayangnya, hampir di sepanjang pantai banyak warga sekitar yang membuat gubuk-gubuk untuk berjualan. Kebanyakan mereka membuang sampah dagangan; kelapa muda, botol, plastik, kertas bungkusan, di lautan. Dan pasti saja lautan tidak menerima kotoran itu lalu mengembalikannya ke pantai. Sampah-sampah ini menjadikan pasir yang putih dan indah menjadi tertutup dengan sampah. Apalagi banyak masyarakat yang melepaskan sapinya di sana, sehingga di berbagai tempat ditemui banyak kotoran sapi. Ini menjadikan pandangan tidak nyaman.

Tapi, bagaimanapun, pemandangan lautnya, pohonnya, pasirnya yang lembut, tetap menjadikan kunjungan ini menyenangkan. Apalagi pergi dengan orang-orang yang kita cintai. Saya sarankan anda (khususnya yang ada di Banda Aceh), untuk mencoba!
Catatan: beberapa foto lain mengenai Pasir Putih, lihat di
http://sehatihsan.blogspot.com/2009/11/pasir-putih-krueng-raya.html
Tulisan ini saya posting juga di www.sehatihsan.blogspot.com
No comments:
Post a Comment