Ibu itu masih muda, mungkin tiga tahun lebih muda dari istri saya. Tapi anaknya dua tahun lebih tua dari anak kami. Saat saya tinggal di Jogja tahun lalu, hampir setiap awal bulan kami berjumpa. Saya dan istri, dia bersama anak laki-lakinya, sama-sama pergi ke Mbah Mul, tukang urut kebugaran bayi di Yogyakarta. Karena sering jumpa, kami sering bercerita, termasuk tentang pekerjaan suaminya.
“Masnya kok mau ya, kuliah dengan biaya sendiri jauh-jauh dari Aceh. Suamiku dikasih beasiswa ke Mesir tapi malah lebih suka kerja di sini.”
“Suami mbak kerjanya apa?”
“Itu… bantuin mahasiswa bikin tugas akhir. Katanya, mendingan kerja dari pada sekolah. Kalo sekolah ga bakal bisa beli mobil dan bikin rumah seperti sekarang.”
“Masa sih bantuin bikin tugas akhir mahasiswa bisa buat rumah dan beli mobil?”
“Bisa dong mas. Masku sudah punya banyak skripsi, tesis dan disertasi di komputernya, semua jurusan. Dia juga ada penelitian kerja sama dengan pegawai pusat penelitian universitas di Jogja. Jadi gampang bikin karya akhir. Kalo skripsi paling dua tiga hari udah siap. Kalau disertasi bisa sebulan.”
“Trus dapat berapa untuk satu karya akhir?”
“Itu rahasia”
“Emangnya banyak ya, mahasiswa yang minta dibikini karya akhir begitu?”
“Bukan hanya mahasiswa, dosen juga banyak.Untuk jurna buat naik pangkat. Apalagi pejabat-pejabat yang mau cepat selesai kuliah. Dia mau bayar mahal lho, yang penting cepat selesai.”
***
Melalui surat Nomor: 152/E/T/2012 tertanggal 27 January 2012, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Indonesia mengeluarkan kebijakan baru terkait dengan kelulusan sarjana di Universitas. Semua lulusan berbagai strata harus mempublikasikan tulisannya di jurnal ilmiah. Hal ini dimaksudkan untuk mengejar ketertinggalan publikasi ilmiah di Indonesia yang kalah jauh dari Malaysia. Sebuah niat yang perlu kita apresiasi.
Namun sayup-sayup saya teringat percakapan kami setahun yang lalu di Yogyakarta. Suami-suami lain mungkin akan berfikir untuk melakukan hal yang sama dengan suami si mbak itu. Tidaklah terlalu sulit membuat skripsi, tesis bahkan disertasi, apalagi bagi mereka yang sudah berkali-kali membuatnya. Kopas sana kopas sini, selesai. Bahkan kini sudah ada “jasa konsultasi dan pengolahan data akademik” di internet yang bisa membuat skripsi dalam beberapa hari saja.
Bagaimana dengan karya ilmiah di jurnal? Mereka bisa membuat dengan jurnalnya sekalian. Sangat gampang!!
Begitulah Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 Cara Menemukan "Masalah" Penelitian
Sepertinya tidak ada orang di dunia yang tidak ada masalah. Dari banugn tidur hingga tidur lagi orang selalu terlibat masalah. Bahkan tidu...

-
Oleh: Sehat Ihsan Shadiqin ABSTRAK Artikel ini akan menjelaskan tentang perkembangan dan pengaruh tarekat dalam kehidupan sosial masyar...
-
Seorang bayi tanpa pakaian telungkup di pangkuannya. Bayi itu nampaknya masih berusia empat bulan. Dua tangannya memegang pundak si bayi sam...
-
Siapa tidak kenal dengan Hamzah Fansuri? (banyak pasti hehehe). Namun bagi komunitas yang dekat dengan sastra Melayu dan tasawuf Nusantara,...
y870k2pvhfs756 Panty Vibrators,dildo,horse dildo,love dolls,sex toys,dog dildo,sex chair,Male Masturbators,dildo y923i8duhnu154
ReplyDelete