Saya sangat teganggu dengan iklan di Wall facebook yang di-tag oleh orang yang saya tidak kenal. Awalnya saya heran, bagaimana ia bisa men-tag saya padahal saya tidak merasa mengenal dan berteman dengannya. Tapi begitu saya periksa, ternyata saya berteman dengannya di facebook. Kok bisa? padahal saya merasa tidak pernah memintanya menjadi teman saya dan tidak pula pernah menconfirm permintaan pertemanan dari dia.
Tidak masalah jika iklan-iklan itu dilandasi pada kejujuran. Namun kita semua tahu, iklan laptop, blackbarry, smartphone, kamera digital yang dit-ag di wall itu semuanya mengaku black market, alias pasar gelap. Hanya ada nomor hp penjualnya, kadang-kadang beberapa foto “bukti penjualan dan pengiriman”, dan sebuah peringatan: “Ini pasar gelap, kami menjual dengan harga rendah. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan menyangkut hukum, kami tidak bisa memberikan alamat.”
Sudah sangat banyak yang tertipu, pasti. Entah karena lugu, entah karena ingin mendapatkan barang bagus dengan harga murah, atau mungkin tidak tahu harus bawa uang kemana, sehingga ketika ada yang “meminta” uang dengan jalan pura-pura menjual barangpun, ia segera memberi. Penipuan ini beberapa kali sudah terungkap, namun hingga kini masih banyak tag foto beredar. Bahkan tiap hari.
Dengan berlagak jadi detektif, saya mencoba mencari tahu bagaimana penjual itu berteman denga kita tanpa kita sadari. Dari pengalaman saya, nampaknya ada beberapa cara:
Pertama
Seseorang membuat account facebook mengatasnamakan tokoh daerah, tokoh nasional, artis atau tokoh apapun. Lalu ia mengirim permintaan pertemanan kepada beberapa orang. Ketika orang itu menconfirm, temannya akan lihat foto sang tokoh. Banyak orang merasa senang kalau ia berteman dengan si tokoh di facebook. Macam-macam alasan, bisa jadi untuk memuluskan urusannya ke depan. Tapi tidak banyak yang mencoba bertanya, apakah itu benar-benar account facebook si tokoh? Nah… di sini mulainya. Account si tokoh akan terisi dengan sangat cepat Dalam dalam waktu yang tidak lama, ia sudah memiliki lebih dari 4000 teman. Lalu…. BERUBAH…..!!! Ia mengganti nama accountnya dengan nama toko online, lalu mentag berbagai foto.
Kedua
Seseorang membuat account dengan nama perempuan. Biasanya namanya sedikit khas, baik khas daerah atau khas gaul. Tidak lupa memasang sebuah foto di profilnya. Foto cukup satu dan pasti perempuan muda, cantik. Biasanya sedikit seksi, atau punya mata yang indah, atau bibir yang merah, atau tatapan yang aduhai. Ia mengirim permintaan pertemanan kepada beberapa orang. Seperti proses di atas, banyak orang suka berteman dengannya dan memintanya menjadi teman. Dengan senang hati ia mengkonfirm, dan ia dengan cepat mengumpulkan banyak teman. Lalu…. BERUBAH…..!!! Ia mengganti nama accountnya dengan nama toko online, lalu mentag berbagai foto.
Ketiga
Lebih ekstrim lagi, seseorang membuat nama-nama nakal dan menggoda. Seperti “Puteri Malam”, “Gadis Manis”, “Cewek Cute”, dan lain sebagainya. Nama-nama seperti ini disusupi magnet foto-foto menawan yang dihimpun dari berbagai website. Seseorang yang berkunjung ke profilnya akan menemukan kumpulan foto tersebut dan merasa tertarik, lalu mengiriminya permintaan pertemanan. Dan seperti sebelumnya, ketika ia sudah punya cukup banyak teman dia berubah menjadi online shop penipuan.
Keempat
Sipenipu menghack account facebook tertentu yang sudah populer lalu memanfaatkan untuk menjual produknya. Saya menemukan beberapa nama toko online, tapi ketika memeriksa nama account (karena nama account tidak bisa diubah), ternyata nama seorang teman yang saya kenal. Dan ternyata sang teman mengaku, ia tidak bisa lagi membuka account facebooknya karena pasword yang bias digunakan salah. Tentu saja salah, karena si penipu sudah menggantikan. Dalam kasus ini, si penipu tidak terlalu sulit mengumpulkan teman. Ia tinggal mengganti nama, lalu mulai mengirim foto-foto penipuan.
Hati-hati, mulai sekarang!
Saran saya, jangan berteman dengan orang yang anda tidak benar-benar kenal dengannya. Atau setidaknya dengan orang yang sama sekali tidak memberikan data diri yang lumayan, atau foto yang dapat dikenali. Bagaimanapun, facebook adalah halaman maya di mana orang bisa berkamuflase ria di belakang layar. Kita sama sekali tidak bisa pastikan apa dan bagaimana keadaan orang yang ada di balik account yang ada di facebook-nya. Jadi hati-hatilah!
Saran saya [lagi], segera remove account yang mentag foto produk penipuan di wall anda. Anda bisa saja tidak terpengaruh, karena sadar itu penipuan. Namun tag foto kepada anda akan masuk juga ke most recent post yang bisa dibaca oleh semua teman anda. Siapa tahu beberapa diantara mereka terpengaruh lalu terperangkap pada penipuan itu. Sudah seharusnya kita menyelamatkan teman dari godaan penipu yang terkutuk.
Men-tag foto d wall hanyalah satu dari beribu modus penipuan di dunia maya. Oleh sebab itu waspdalah! waspadalah! Jangan pernah terpengaruh dengan barang harga murah yang tidak jelas. Apalagi merekomendasikan teman untuk menjadi konsumennya.
Semoga bermanfaat.
Sunday, 21 August 2011
Monday, 15 August 2011
Lelaki Tua yang Menamatkan al-Qur'an Tiga Hari Sekali
Saat itu tahun 2006 akhir, persis masyarakat Aceh sedang disibukkan dengan pemilihan umum kepala daerah pertama setelah konflik dan tsunami. Saya berkunjung ke sebuah dayah di Simpang Mamplam, Bireun. Dayah itu tidak terlalu tua, namun ada banyak anak yatim yang ditampung di sana. Sebagian mereka adalah korban tsunami tahun 2004. Sebagian yang lain anak dari orang tua yang kurang mampu secara ekonomi. Di sana mereka tinggal sambil belajar agama Islam.
Tokoh sentral dalam dayah itu adalah seorang kakek tua yang dipanggil dengan sebutan "Abi". Beliau kakek berusia -saat itu- 87 tahun. Meskipun ia tidak lagi mengajar di dayah secara formal, namun nasehat-nasehat, petuah dan "ceramahnya" selalu dinantikan santri dayah. Menurut pengakuannya, ia kurang beruntung dalam hal ibadah. Sebab dalam usia yang sudah sangat tua ia baru memiliki kesempatan menunaikan haji. Yakni tahun 2003, saat usianya sudah 84 tahun. Itupun setelah sebuah proyek reklamasi pantai dilakukan pemerintah daerah dan ia mendapatkan mengganti rugi tanah dengan harga yang lumayan tinggi.
Jauh hari sebelum naik haji, ia sudah bernazar. Kalau nanti kesempatan naik haji datang dan ia bisa pulang ke Aceh dengan selamat, maka ia akan mengisi waktunya dengan membaca al-Qur'an. Setelah ia benar-benar mendapatkan kesempatan naik haji dan pulang dengan selamat, ia menunaikan nazarnya. Awalnya, ia menamatkan membaca al-Qur'an sekali sebulan. Namun lama-lama semakin meningkat. Saat saya datang ke sana, ia mengaku biasa menamatkan al-Qur'an sekali dalam tiga hari. Bahkan terkadang dalam dua hari!
Kemarin (11/08/2011) di Bandara Banda Aceh, saya tanpa sengaja berjumpa kembali dengan beliau, setelah lima tahun yang lalu. Ia ternyata hendak berangkat ke Makkah untuk menunaikan Ibadah Umrah. "Ini tahun ketiga saya berangkat ke sana," katanya. Artinya, dalam tiga tahun terakhir ini, setiap puasa ia pergi ke Makkah untuk berumrah. "Apa Abi masih kuat?" tanya saya. "Alhamdulillah, saya bisa berjalan sendiri meskipun dengan tongkat", katanya.Memang terlihat, di bandarapun ia berjalan sendiri. Meskipun terkadang seorang cucunya yang masih remaja memapahnya, namun jelas nampak kalau tenaganya masih sangat kuat untuk lelaki seusianya.
Perjumpaan ini mengingatkan saya perjumpaan kami lima tahun yang lalu. Ia duduk di sebuah balai kayu di depan rumahnya. Sebuah al-Qur'an terbuka di depannya. Al-Qur'an itu terus terbuka sepanjang hari. Setiap ia memiliki waktu kosong ia mendekatinya, dan membaca ayat-ayat suci itu. Dengan cara ini ia menamatkan al-Qur'an tiga kali dalam sehari; "Sudah tiga tahun, sejak saya pulang dari haji", katanya.
Lalu saya memilihat pada diri sendiri sambil membela diri: "Beliau bisa karena beliau tidak punya kesibukan, cuma itu saja yang dipikirkannya" kata saya dalam hati. Lalu bagian hati yang lain menjawab: "Iya, kamu memang sibuk, sangat sibuk, tidak mungkin bisa membaca al-Qur'an sepeti beliau".
Tokoh sentral dalam dayah itu adalah seorang kakek tua yang dipanggil dengan sebutan "Abi". Beliau kakek berusia -saat itu- 87 tahun. Meskipun ia tidak lagi mengajar di dayah secara formal, namun nasehat-nasehat, petuah dan "ceramahnya" selalu dinantikan santri dayah. Menurut pengakuannya, ia kurang beruntung dalam hal ibadah. Sebab dalam usia yang sudah sangat tua ia baru memiliki kesempatan menunaikan haji. Yakni tahun 2003, saat usianya sudah 84 tahun. Itupun setelah sebuah proyek reklamasi pantai dilakukan pemerintah daerah dan ia mendapatkan mengganti rugi tanah dengan harga yang lumayan tinggi.
Jauh hari sebelum naik haji, ia sudah bernazar. Kalau nanti kesempatan naik haji datang dan ia bisa pulang ke Aceh dengan selamat, maka ia akan mengisi waktunya dengan membaca al-Qur'an. Setelah ia benar-benar mendapatkan kesempatan naik haji dan pulang dengan selamat, ia menunaikan nazarnya. Awalnya, ia menamatkan membaca al-Qur'an sekali sebulan. Namun lama-lama semakin meningkat. Saat saya datang ke sana, ia mengaku biasa menamatkan al-Qur'an sekali dalam tiga hari. Bahkan terkadang dalam dua hari!
Kemarin (11/08/2011) di Bandara Banda Aceh, saya tanpa sengaja berjumpa kembali dengan beliau, setelah lima tahun yang lalu. Ia ternyata hendak berangkat ke Makkah untuk menunaikan Ibadah Umrah. "Ini tahun ketiga saya berangkat ke sana," katanya. Artinya, dalam tiga tahun terakhir ini, setiap puasa ia pergi ke Makkah untuk berumrah. "Apa Abi masih kuat?" tanya saya. "Alhamdulillah, saya bisa berjalan sendiri meskipun dengan tongkat", katanya.Memang terlihat, di bandarapun ia berjalan sendiri. Meskipun terkadang seorang cucunya yang masih remaja memapahnya, namun jelas nampak kalau tenaganya masih sangat kuat untuk lelaki seusianya.
Perjumpaan ini mengingatkan saya perjumpaan kami lima tahun yang lalu. Ia duduk di sebuah balai kayu di depan rumahnya. Sebuah al-Qur'an terbuka di depannya. Al-Qur'an itu terus terbuka sepanjang hari. Setiap ia memiliki waktu kosong ia mendekatinya, dan membaca ayat-ayat suci itu. Dengan cara ini ia menamatkan al-Qur'an tiga kali dalam sehari; "Sudah tiga tahun, sejak saya pulang dari haji", katanya.
Lalu saya memilihat pada diri sendiri sambil membela diri: "Beliau bisa karena beliau tidak punya kesibukan, cuma itu saja yang dipikirkannya" kata saya dalam hati. Lalu bagian hati yang lain menjawab: "Iya, kamu memang sibuk, sangat sibuk, tidak mungkin bisa membaca al-Qur'an sepeti beliau".
Subscribe to:
Posts (Atom)
5 Cara Menemukan "Masalah" Penelitian
Sepertinya tidak ada orang di dunia yang tidak ada masalah. Dari banugn tidur hingga tidur lagi orang selalu terlibat masalah. Bahkan tidu...
-
Oleh: Sehat Ihsan Shadiqin ABSTRAK Artikel ini akan menjelaskan tentang perkembangan dan pengaruh tarekat dalam kehidupan sosial masyar...
-
Sepertinya tidak ada orang di dunia yang tidak ada masalah. Dari banugn tidur hingga tidur lagi orang selalu terlibat masalah. Bahkan tidu...
-
Seorang bayi tanpa pakaian telungkup di pangkuannya. Bayi itu nampaknya masih berusia empat bulan. Dua tangannya memegang pundak si bayi sam...